BERBAGI CERITA DENGAN DIRI SENDIRI: CHAPTER #2
Hmm sudah lama rasanya tidak bertukar pikiran dengan diri sendiri melalui tulisan, tapi lebih ke ‘sambat’ dengan diri sendiri sih ini namanya xixixixi
Kadang suka bertanya-tanya, kenapa sih orang-orang itu menganggap bahwa kesuksesan itu dilihat dari materi? Seperti tempat kerjamu, jumlah gajimu, jabatanmu, dan sebagainya.
Yang kerjanya di perusahaan besar atau di kantor ternama pasti tidak pernah dipermasalahkan. Pasti hanya ditanyakan bagaimana kerjaannya, sudah sampai situ saja.
Akan tetapi berbeda dengan orang yang kerjanya masih biasa aja, contohnya seperti diriku sendiri nih:
kerja di suatu yayasan yang bergerak di bidang pendidikan, hanya sebagai pegawai biasa, dan gajinya juga masih terbilang rendah kalau di mata orang-orang lain.
Sering sekali aku menerima pertanyaan "gimana pekerjaannya? apa sudah yakin mau disitu terus? sekarang gajinya udah naik belum? tidak ada niat ikut CPNS?" dan banyak lagi pertanyaan lainnya:)
Padahal niatku bekerja hanya untuk mencari karunia yang sudah ditetapkan Allah padaku dimuka bumi ini seperti yang dimaksud dalam Al-Qur’an surah Al Jumu'ah ayat 10:
“Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung.”
lalu mengapa orang-orang harus menanyakan apa yang akan aku lakukan kedepannya? sedang itu bukan urusan mereka?
Tidak, ini bukan bentuk sensitif ku terhadap hal tersebut. Hanya saja aku merasa bahwa orang-orang yang menanyakan hal seperti itu menganggap apa yang sedang aku lakukan atau aku jalani saat ini merupakan suatu hal yang belum sempurna atau bisa dibilang belum sampai titik aman dalam kehidupan.
Coba saja jika aku adalah seseorang yang bekerja disuatu perusahaan ternama atau dikantor yang bagus, pasti mereka tidak akan menanyakan terlalu dalam akan hal apa yang akan aku lakukan kedepannya.
Jujur, bukannya ingin negatif thinking terhadap orang-orang seperti itu, hanya saja aku merasa mereka menganggap remeh apa yang akan aku hadapi kedepannya dari melihat keadaan hidupku yang sekarang.
Komentar
Posting Komentar